Home      Photo Gallery     Bikin Blog      Hobbies     About      

Monday 5 March 2007

TEMPE ILLEGAL


Foto tempe aku dapet waktu jalan-jalan ke Brussels Belgium, ternyata di sana ada tempe, ora percoyo ?? klik disini
Anda pernah makan tempe??? Iya tempeee…. Kan banyak juga yang bilang janganlah menjadi orang yang bermental tempe. Tapi sampai sekarang aku tetep saja tidak mengerti arti ungkapan ini. Karena bagiku tempe adalah makanan enak, dan kalau orang dibilang bermental tempe kan berarti mentalnya enak atau bagus, tapi kenyataan makna bermental tempe kan sebaliknya. Mungkin yang pertama memakai istilah ini orangnya tidak suka tempe, jadi maknanya jelek pula. Tempe adalah makanan yang murah meriah, dan mengandung banyak protein. Rasanya tidak perlu kalau aku memperjelas makanan yang bernama tempe ini, karena sudah banyak yang tahu makanan satu ini. Enaknya kalau digoreng, lalu dimakan sewaktu masih anget-anget. Ehmm..ehmmm, apalagi di buacem … puaaah… uenak puol pokoknya, dasar lidah wong ndeso

Tapi apakah anda tahu bahwa Hak paten tempe itu di klaim milik Negara matahari terbit (Jepang),jadi kalau benar itu hak paten sudah menjadi milik jepang maka tempe yang dimakan oleh orang-orang Indonesia adalah Ilegal, karena diproduksi dan diperjual belikan tanpa seijin dari Pemegang hak paten. Tahu juga diklaim hak patennya milik Jepang, jadi orang Indonesia secara otomatis tidak boleh mengekspor tahu dan tempe selain atas persetujuan pemegang hak paten yang nantinya berhubungan dengan bagi keuntungan. Kasian deh Indonesiaku, padahal kalau tidak salah nenek moyang Indonesialah yang menemukan cara pembuatan tahu dan tempe ini. Hal ini karena Jepang termasuk Negara pertama yang mempatenkan produk tersebut. Jangan-jangan produk Indonesia yang lain akan dipatenkan oleh Negara lain loh. Hal ini sudah bukan barang yang aneh karena sudah banyak kejadian. Siapa tahu nanti makanan yang disebut Cenil, grontol, brondong dll akan dipatenkan Amerika, hal ini tidak tertutup kemungkinan karena belum ada yang mendaftarkan hak patennya. Ayo siapa yang mau mempatenkan makanan tersebut???
Bicara tentang tempe, tahukah anda kalau makanan yang enak ini ternyata tidak aku jumpai di India. Tolong kasih tahu aku kalau ada yang pernah ke India dan ketemu sama yang namanya tempe. Bakalan tak buru sampai titik darah penghabisan pokoknya.
Karena inginnya makan tempe, maka mahasiswa IIT Roorkee melakukan eksperiment untuk membuat tempe sendiri. Bayangin saja, orang-orang yang biasanya bergelut dengan bermacam-macam cara untuk membikin atau mendesign perencanaan bangunan, jalan, bendungan, hydropower, saluran air dll lalu sekarang mau ditantang untuk bikin tempe. Susah bukan? Itulah tantangan tersendiri. Untuk percobaan pertama akhirnya kami belanja kedelai 1 kg, dan kebetulan ada teman yang membawa ragi untuk bikin tempe dari Indonesia. Lalu dibentuk sebuah team untuk berburu cara bikin tempe di Internet. Setelah mendapatkan cara membikinnya, lalu kedelai direbus dan dikupas kulitnya sampai bersih. Kami semua berkumpul sambil cemruwet nggak karuan untuk saling memberikan ide sesuai pengetahuan masing-masing. Dibungkus pakai apa nih? Tanya temanku yang lagi sibuk membersihkan cangkang-cangkang kedelai, ada yang menjawab pakai daun pisang saja, kita curi dari kebunnya kang Sourat sopir WRD&M. Jangan ah, pakai plastic saja biar praktis, kata yang lain. Setelah melalui perdebatan yang panjang dan mempertimbangkan dari aspek keamanan, kenyamanan, kebersihan, efisiensi dll. Akhirnya diputuskan pakai plastik saja … woalaaah ngono wae kok ruepot.
Keputusan sudah diambil, lalu kedelai dimasukan dalam plastik dan tidak lupa di taburi ragi untuk membuat tempe. Semua usaha sudah dilakukan, lalu dicari tempat yang bagus untuk menyimpan tempe tersebut. Bungkusan tempe yang belum jadi tersebut akhirnya disimpan dalam kardus. Simpan dalam tiga hari seperti yang tersebut dalam panduan membikin tempe. Belum sampai sehari tempe disimpan, semua pada sibuk melakukan pengamatan, sebentar-sebentar tempe dilihatin sambil dikomentarin dengan analisa masing-masing. Sampai akhirnya genap tiga hari, semua mahasiswa Indonesia dikumpulkan untuk melihat launching pembuatan tempe tersebut. Begitu kardus dibuka, terlihat jamur tempe sudah begitu bagus diatas tempe, semua pada bersorak dan membayangkan akan menikmati tempe ini. Tapi begitu diangkat dari kardus, ternyata jamurnya hanya dibagian atasnya saja, sedangkan dibawahnya tidak jadi alias busuk. Maka menangislah para hadirin yang terhormat karena sedih tidak jadi makan tempe, dan tempat sampahlah yang akhirnya berbahagia menikmati tempe tersebut.
Akhirnya diadakanlah rapat dadakan untuk membahas tempe ini lebih lanjut berikut penyusunan RAPBNnya, ada beberapa kesimpulan yang didapat dan salah satunya tempe yang disimpan tidak boleh dibuka-buka sampai tiga hari supaya bisa bagus hasilnya.
Dilakukanlah eksperiment kedua dengan mengikuti langkah-langkah seperti hasil rapat, setelah diolah dan dibungkus lalu disimpan dan tidak boleh dibuka dalam tiga hari. Setelah tiga hari semua dikumpulkan lagi, dengan perlahan-lahan kardus diambil, lalu dibuka. Dan akhirnya apa yang terjadi saudara-saudara??? TEMPE TERSEBUT BUSUK DIKRUBUNGIN SEMUT. Akhirnya tempat sampah lagi yang merasakan kebahagiaannya. Apakah usaha ini hanya berakhir sampai disini? Tidak juga, dengan tekat yang membaja dan semangat pantang menyerah karena keinginan makan tempe, kami membikin lagi dengan lebih hati-hati. Akhirnya untuk yang ketiga ini kami menghasilkan tempe dengan kualitas bagus dan enak rasanya walaupun ini termasuk tempe illegal karena diproduksi tanpa seijin Jepang. Akhirnya semua bisa makan tempe illegal dan tidak lupa tetap saling memberikan analisa masing-masing yang tidak diketahui mana yang benar atau yang salah. Karena semua bukan para ahli pembuat tempe.
NB. Untuk Batch 52 yang mau berangkat ke India jangan lupa membawa ragi tempe dari Indonesia kalau ingin makan tempe illegal, karena persediaan Ragi kami di Roorkee sudah habis.
Dan kalau mau silahkan mempatenkan Ragi Tempe supaya Jepang bingung cari Ragi yang Legal.

31 comments:

Aris Heru Utomo said...

Mas Hery, tempe yang terdapat dalam foto di atas adalah tempe percobaan yang kelima kalinya. setelah lima kali baru berhasil dengan baik. wuah rasanya pol tenan. seperti motto sebuah majalah "tempe enak dibuacem dan perlu".

Sebagai info tambahan, prosedur pembuatan tempe pada foto di atas bisa diklik di http://arishu.blogspot.com/2006/11/cara-membuat-tempe.html

salam.

Lita Uditomo said...

hihi...ceritanya seru banged, mas..kebayang bapak2 yg pada ngidam tempe nungguin tempe illegalnya jadi..:D

*kagumdotcom*
salam kenal ya, mas...

Unknown said...

Hihihi...kalo mahasiswa yang kuliahnya di Indonesia sering kok mas makan tempe...apalagi anak kos-kosan seperti saya...dari mulai tempe gorengan, bacem, oreg, kering tempe, sampai sambel tempe ada semua di sini mas...jangan mupeng dan mudah-mudahan segera ketemu tempe di India sana.

:D

Bude Judes said...

Ha..ha..mau makan tempe aja kok repot. Tapi emang repot mas. Harus ada biangnya. Ini bikinnya susah. Saya aja beli waktu kemaren nyoba2 bikin tempe sendiri. Soal hak paten mas Hery pasti tambah sedih kalo baca ini

Anonymous said...

suamiku suka sekali makan tempe dan makanan elite ini bisa di beli di Jerman, yang mbikin sih dari Holland. Lagi kangen makan tempe ya?

Anonymous said...

Hue...iya, kalo tempe, tape, trus makanan tradisional nya di register, apa daya.....kekekek

Anonymous said...

Setuju Mas, tempe makanan enak dan berprotein tinggi, Biyung tuwo saya dari dulu hingga kini seorang pengrajin tempe. Kalo soal tempe yang tak jadi mungkin karena proses peragian tidak merata dan pada saat fermentasi mestinya dilakukan dalam keadaan anaerob.

Tety Kurniati said...

Ternyata tempe begitu berharganya untuk didapat ya her, coz si tempe ini langka sekali di India, tapi kan jadi lebih nikmat makan si tempe ini setelah melalui perjuangan yg panjang dari proses awal pembuatan hingga jadilah tempe yg uenak tenan he..he.., btw Jepang ga' sopan ya main mempatenkan produk nenek moyang kita, ugh. HIDUP TEMPE

Anisa said...

waduh..bikin ngiler nih...liat tempe.. kangen makanan ini...sayang disini gak ada...Hidup tempe... dari penggemarmu

Anonymous said...

duh ngiler nyah...

ini makanan rakyat dan sehat

Anonymous said...

@Aris Heru Utomo: Tuh kan ada di Brussel belgia tempenya:)
@Lita Uditomo : Maklum lg pd hamil 2 bulan hihihi
@RM. Arki Rifazka: Tempe memang uenak:)
@DenaDena: Katanya yang repot itu lebih memuaskan :)
@Ely : Iya nih kangen, maklum dah lama nggak makan :D
@Raffael :Ayo kita galakan hak patentkan makanan khas indonesia :)
@Nananging Jagad: Nah ini panduan yg benar, bisa minta tolong kirimin ragi buat praktek lagi Mas... loh :D
@Tety : Iya tuh nggak sopan banget
@Anisa : Tuh kan, yg dari jepang malah ngaku nggak ada tempe disana, trus apa dasarnya mereka mempatentkan, hanya sekedar penelitian mungkin mereka itu.
@Meiy: Setujuuuuuuu :)

Moh Bakhrian Syah said...

Salut... usaha yang ditunjukkan demi sesuatu yang bernama TEMPE... :)

Anonymous said...

maunya dirumah tiap hari ada tempe goreng, tp sayang di pasar nggak tiap hari ada tempe. Tapi masih gampang nyarinya ketimbang di india.

Anonymous said...

@Bakhrian syah : Yah namanya usaha mas hihihi
@Kenny : Kalau ada lagi tolong kirimin yah..:D

Wicky said...

Pualing doyan ma tempe jaket.. :p :p
betewe.. tau ga kaya apa tuuh..:))

Anonymous said...

@Wish_i'm_carmen : Kaya' tempe kedinginan :D

Laksono said...

saya juga paling suka makan tempe berarti lidah kita sama ya mas... lidah wong ndeso :D
saya suka tempe penyet mas ...
aduh jadi lapar

just Endang said...

lho..bukannya gak boleh diperem rapet2 biar ndak busuk?
Soal hak paten sih...seharusnya mereka org jepang itu malu krn ngakuin sesuatu yg bukan miliknya jadi miliknya. Artinya mereka serakah, sedangkan kita berderma...

Anonymous said...

@Laksono : Silakahkan ambil tempenya diatas klo lapar :)
@Endangwithnadina : Yah namanya bukan ahlinya mbak,jd gak tahu cara nyimpannya:). Setuju klo kita berderma:)

EnDah Rezeki said...

Aku makan tempe tiap hari. Beneren. Namanya juga didesa... itu dah lauk pokok.

SinceYen said...

Selamat ya, atas suksesnya tempe anda :) Untung di sini gampang nyari tempe.
Jadi, udah diapain tuh tempenya?

endik said...

tak wenehi resep om... :D

Anonymous said...

@::N:: Tempe is the best lah :)
@Sinceyen : Pokok dihabisin sampe ludes dan nggak ada semut yg kebagian:)
@Kawoela Alit : Makasih resepnya, tapi takut kena efek samping dari resepnya :D

Mashuri said...

TIPS..TIPS.TIPS..TITIP:
Cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe bagi tubuh adalah dengan mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah yang cukup.

Semboyan "tiada hari tanpa tempe" perlu digalakkan di setiap rumah tangga.

Variasi penggunaan tempe dalam berbagai resep masakan perlu, untuk menghindari rasa bosen terhadap menu yang sama.

Thanks udah posting makanan kesukaan saya...

pyuriko said...

Waahhhh..... tempe.

Di sini hampir tiap hari slalu makan tempe,... apalgi tempe mendoan, enak banget.

Nanti kalo sudah pulang, balas dendam aja Mas,.. makan tempe sepuasnya, hehehehe...

Anonymous said...

wah kalo aku suka tempe mendoan.. enak :D

Anonymous said...

@Mashuri: Nah tuh ada tip memasaknya :)
@Pyuriko&@Fany : Aku jg suka mendoan... halah.. apa sih yang nggak aku sukai hwahaha

NiLA Obsidian said...

ini namanya baru mental "tempe" beneran....artinya terus berusaha tak pantang menyerah....
mencapai tujuan membuat tempe seasli aslinya....
gmn kalo tempe penyet? ato tempe bacem? ato tempe goreng kering pake nasi panas tambah sambel
hmmmm...slluurrppppp nyam nyam hahahaha

Anonymous said...

telat ngomen nih.. tapi gpp lah ya...

percobaan yang pertama bagian bawahnya busuk, itu kemungkinan karena ga kebagian raginya mas... jadi yang mengkonsumsi karbohidratnya adalah bakteri pembusuk, bukan jamur (ragi tempe)..

kan harusnya kedelai dan ragi dicampur dulu di satu wadah besar, baru dimasukkan dalam plastik.. ya toh..?

gini-gini saya pernah praktikum bikin tempe loh di lab mikrobiologi, hehehehe.... ^.^

Anonymous said...

@Nila Obsidian : Dimasak apa aja tempe memang menggiurkan kikikik
@Rime : Nah tuh ada info ilmiah nih, makasih infonya:)

Anonymous said...

nice one: "tempe enak dibacem dan perlu" hahahahahaha