Artikel kali ini semoga bisa membantu adik kelas yang mau berangkat ke India semester depan. Kuliah di WRD&M Dept - IIT Roorkee bisa dibilang gampang-gampang susah, kesulitan yang selalu dialami oleh mahasiswa Indonesia kebanyakan adalah karena factor bahasa. Bahasa memang banyak jadi kendala, karena kita jarang menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari, maka kita jadi kagok kalau menerapkannya. Apalagi begitu kuliah di India, harus memerlukan adaptasi bagi kita untuk bisa mengerti bahasa inggris dengan logat India.
Hal ini akan sangat berpengaruh bagi kita untuk mengerti apa yang disampaikan oleh dosen. Untuk semester 1, kalau dihitung waktu efektive untuk kuliah mungkin hanya 3 bulan, karena selebihnya dipotong banyaknya hari libur dan kegiatan di kampus. Oleh sebab itu kita harus secepatnya beradaptasi dengan masalah ini supaya bisa lolos di semester 1. Untuk kendala pelajaran mungkin C++ bisa menjadi hambatan bagi mahasiswa Indonesia, karena jarang bahkan mungkin kita belum pernah mempelajarinya. Tapi hal ini bisa kita siasati asal matematika kita kuat, di WRD&M Dept., untuk nilai C++ mencakup dua sub mata kuliah, satu bahasa pemrograman C++ sendiri dan satunya operation research, kalau matematika kuat, maka kita bisa mencuri nilai dari operation research. Oleh karena itu usahakan nilai ujian operation research selalu mendapat full mark,hal ini untuk membantu nilai pemrograman, karena nilai akhirnya akan dirata-rata dari 2 sub mata kuliah tersebut.
Untuk mata kuliah matematika memang mulai dari Sekolah Dasar sangat ditakuti oleh kebanyakan orang Indonesia, oleh karena itu tidak heran kalau di IIT Roorkee juga merupakan salah satu hambatan bagi orang-orang Indonesia untuk bisa lolos. Hal ini sebenarnya bisa kita atasi dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal, matematika tidak seperti pelajaran social yang hanya perlu kita baca, hapalkan dan dipahami. Matematika memerlukan suatu kecakapan tersendiri untuk mendalaminya, dimana dengan sering mengerjakan soal-soal latihan, maka secara tidak langsung akan melatih dan meningkatkan proses berpikir kita untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika. Sebagai contoh sederhana, dan mungkin juga lucu, saya mempunyai teman dikampung yang suka dengan nomor togel (toto gelap),dia SD pun tidak lulus, sebelum dia menekuni dunia togel, dia paling susah kalau disuruh menyelesaikan soal-soal perkalian,pembagian atau tambah kurang. Tapi setelah dia menyenangi togel dan memasuki dunia ramal-meramal, mengerti Indek (istilah dalam meramal) 6 adalah 2,7 =3 dan sebagainya, maka dia selalu mengutak-atik angka, dan secara tidak sadar maka otaknya jadi terasah kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan. Aku percaya dia bakalan lulus kalau disuruh mengerjakan soal-soal tes IQ yang membutuhkan kecepatan proses berfikir dalam perhitungan matematika sederhana setelah sering meramal. Pernahkah anda berpikir kalau meramal togel ternyata ada manfaatnya juga? Hehehe..
Dari contoh diatas sebenarnya kita bisa memahami, kalau ingin bisa matematika, untuk langkah pertama adalah senangilah mata kuliah tersebut, dengan menyenanginya maka kita akan lebih rajin untuk terus berlatih dan belajar. Kembali lagi ke masalah pelajaran di WRD&M, karena basic nya adalah jurusan teknik, maka hampir semua pelajarannya tidak luput dari matematika. Hal ini sebenarnya bisa menjadi semacam pertolongan bagi kita untuk lolos dalam ujian walaupun bahasa inggris kita kurang bagus, usahakan untuk bisa menyelesaikan soal-soal perhitungan dengan baik dan benar. Dalam soal teori, rata-rata orang Indonesia selalu kurang, kebanyakan hanya menjawab dengan menulis point-point pentingnya saja, sedangkan untuk mahasiswa India, karena mereka lebih menguasai bahasa, maka mereka menjawab dengan lebih terperinci. Oleh karena itu dalam soal teori nilai orang Indonesia rata-rata dibawah nilai mahasiswa India, walaupun tidak tertutup kemungkinan ada beberapa mahasiswa Indonesia lebih baik.
Jadi untuk bisa lolos di semester satu, kita harus pandai-pandai menyiasatinya untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Karena menurut saya, dan mungkin juga semua yang sudah mengalami kuliah di WRD&M Dept - IIT Roorkee, semester satu adalah semester yang paling berat bagi mahasiswa Indonesia, karena kita masih dalam tahap transisi, yang biasanya berkutat dalam pekerjaan kantor kemudian kembali dalam dunia sekolah, dan juga harus beradaptasi dengan lingkungan, makanan, iklim dll.
Friday, 9 February 2007
Kesulitan –kesulitan yang dialami oleh Mahasiswa Indonesia
Posted by Hery Martono at 22:41 4 comments
Labels: Seputar Pendidikan di India
Friday, 2 February 2007
Pengen Sekolah Gratis?
Sekolah Tinggi di Indonesia sekarang ini bagaikan sesuatu yang diawang-awang, hal ini dikarenakan sangat mahalnya biaya untuk itu. Bagi yang berduit rasanya tidak masalah, tapi untuk yang tidak ada biaya gimana? Banyak yang memutuskan untuk langsung bekerja saja apa adanya, daripada sekolah terus yang nantinya juga belum tentu bisa dapat kerjaan. Tapi di jaman sekarang ini pekerjaan rasanya susah untuk didapat kalau kita hanya mengandalkan ijasah SMA saja. Untuk lulusan S1 saja sekarang ini banyak yang masih menganggur karena tidak ada lowongan kerja bagi mereka, hal ini sampai sekarang masih menjadi PR bagi pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan masalah pengangguran di Indonesia. Tapi bagi yang berminat untuk melanjutkan sekolah, tidak ada salahnya kalau kita mencari sponsor yang mau membiayai sekolah kita. Bagaimana cara mencarinya?
Untuk yang masih belum bekerja tidak ada salahnya mencari informasi tentang beasiswa, baik dari koran, majalah, sekolahan, kampus dll yang biasanya mengumumkan program-program beasiswa. Dan internet juga merupakan salah satu sarana untuk mencari beasiswa. Banyak media-media di internet yang menyediakan informasi beasiswa (salah satunya bisa klik banner dibawah).
Kalau kita merasa pandai dan mampu, tidak ada salahnya kalau mencoba mempromosikan diri untuk mendapatkan beasiswa. Untuk itu, rajin-rajinlah mendaftarkan diri ke lembaga-lembaga yang siap menjadi sponsor untuk menbiayai sekolah kita. Banyak yang pandai tetapi tidak bisa mendapat beasiswa, hal ini bisa dikarenakan tidak ada yang mengetahui potensi kita tersebut, maka dengan mengiklankan diri ke lembaga-lembaga penyandang dana, kesempatan untuk mendapatkannya jadi terbuka. Banyak penyandang dana yang siap membiayai baik dari Indonesia sendiri atau dari luar negeri. Yang perlu diingat, setiap lembaga tersebut mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, untuk itu kita harus bisa memenuhi syarat-syarat tersebut supaya kesempatan diterima jadi lebih besar lagi.
Untuk yang sudah bekerja, sebaiknya selidiki dulu prosedur atau peraturan yang ada ditempat kerja masing-masing tentang aturan untuk melanjutkan sekolah. Untuk PNS, BUMN, BUMD, ataupun perusahaan swasta yang besar biasanya mempunyai aturan tersendiri untuk pegawai atau karyawannya dalam melanjutkan study. Dan ada juga lembaga-lembaga penyandang dana beasiswa yang menjalin kerja sama dengan suatu instansi atau perusahaan tertentu. Mereka selalu memberikan surat edaran kepada instansi atau perusahaan tertentu kalau ada program seleksi beasiswa yang baru. Untuk itu rajin-rajinlah mengecek di bagian kepegawaian atau SDM tempat anda bekerja, siapa tahu ada program tersebut. Banyak cerita bahwa surat edaran tentang beasiswa hanya mandek atau berhenti di bagian tersebut. Sehingga orang yang bekerja di lapangan tidak mengetahui hal tersebut, seperti “Suara Pegawai” yang pernah menanyakan di blog ini “saya juga mau kuliah di india. tapi bagaimana caranya ? atau untuk orang pusat aja ya?” Hal ini mungkin bisa disebabkan kurangnya sosialisasi tentang program beasiswa di instansi yang bersangkutan. Untuk mengatasinya, kita bisa berusaha aktif untuk mencari sendiri informasi yang kita butuhkan. Sebagai contoh, untuk program kerjasama antara Colombo Plan dan Departemen PU, saat ini ditangani oleh Pusbintek di Bandung yang dulu Pusdiktek, selain mengirimkan surat edaran tentang program beasiswa kepada instansi terkait, mereka juga menyebarkan informasi via internet kalau ada kesempatan pendaftaran mahasiswa baru. Pusbintek juga membuka kesempatan untuk program-program beasiswa sekolah di India, Thailand dan di Indonesia sendiri. Untuk saat ini yang sedang kuliah di IIT Roorkee ada 7 orang dari luar jawa dan satu orang dari jawa barat, dan semuanya orang lapangan. Hal ini membuktikan kesempatan untuk melanjutkan sekolah tidak hanya dimonopoli orang pusat saja. Semua tergantung usaha kita untuk mempromosikan diri sebagai orang yang mampu untuk mendapatkan program tersebut.
Ada juga instansi atau perusahaan yang membebaskan karyawannya untuk mencari program beasiswa sendiri. Jadi kita bisa mencari sendiri beasiswa yang ada, setelah kita mendapat sponsor yang menanggung biaya untuk sekolah maka instansi / perusahaan bisa memberikan surat tugas belajar pada karyawannya dengan syarat setelah lulus kembali lagi ke tempat kerja semula. Hal ini tergantung dari aturan masing-masing instansi atau perusahaan. ****Selamat berburu beasiswa ****
Kendala sekolah bagi yang sudah bekerja
Suasana dunia pekerjaan bisa dibilang sangat jauh berbeda dengan dunia sekolah. Dalam dunia pekerjaan kita akan mendapat imbalan yang bisa kita lihat secara kasat mata dan langsung dinikmati, yaitu berupa gaji atau uang oleh sebab itu biasanya kita lebih giat dalam bekerja. Sedangkan kalau sekolah kita akan mendapat ilmu, tidak salah hal ini bisa membuat seseorang akan lebih mementingkan pekerjaan daripada sekolah. Terus mana yang sebaiknya dipilih? Hal ini juga dialami oleh Pyuriko yang lagi bekerja dan melanjutkan sekolah, dan sekarang lagi mencari bagaimana cara memotivasi diri supaya semangat untuk sekolahnya tidak pudar disamping bekerja. Mungkin hal ini juga dirasakan oleh kebanyakan orang yang mempunyai nasib sama yaitu bekerja sambil sekolah. Kalau disuruh memilih, rasanya kita cenderung memilih pekerjaan, betapa bodohnya kalau kita memilih sekolah dan meninggalkan pekerjaan dimana saat ini pekerjaan susah dicari. Untuk menumbuhkan semangat belajar disamping bekerja, ada baiknya kita mengikuti tip-tip sebagai berikut :
1. Lakukan dengan hati yang ikhlas
Dalam setiap menyelesaikan pekerjaan atau tugas sekolah, sebaiknya dilakukan dengan hati yang ihklas tanpa paksaan atau tanpa memikirkan imbalan dari yang akan kita lakukan, dengan hati yang ihklas rasanya semua beban yang berat sekalipun bisa dengan mudah kita selesaikan.
2. Bikin target dan disiplin,
Usahakan memiliki target dalam segala sesuatu yang kita lakukan, bisa juga kita membikin daftar tentang apa yang akan kita lakukan dan kapan hal itu harus tercapai. Waktu pencapaian target ini sangat penting, karena dengan dibatasi waktu maka kita akan lebih semangat berusaha supaya apa yang kita inginkan bisa tercapai secepatnya atau tepat waktu. Mulai sekarang cobalah untuk membikin target dalam pekerjaan dan sekolah kita seperti contohnya :
Target Harian :
Sekolah : Hari ini saya harus mengerjakan tugas pelajaran mata kuliah A dll.
Pekerjaan : Hari ini saya harus bisa melakukan pekerjaan B dll.
Target Mingguan
………. dll
Target Bulanan
………. dll
Target Tahunan
Sekolah : Saya harus lulus tahun ini atau maksimal tahun depan dll
Pekerjaan :………. Dll
Berusahalah dengan disiplin yang tinggi untuk mencapai target yang telah kita susun sendiri. Untuk memacu semangat kita, sebaiknya tulis daftar target kita dikertas dan tempelkan di dinding kamar atau ditempat yang sering kita lihat, sehingga kita selalu ingat dengan target tersebut apabila melihatnya, atau bisa saja yang mempunyai blog memposting targetnya diblog, siapa tahu ada pembaca blog yang baik hati yang mau mengingatkan tentang target kita sudah tercapai atau belum. Karena dengan adanya dukungan atau sekedar mengingatkan atau perhatian dari orang lain bisa juga memacu semangat kita untuk mencapai hal itu. Untuk yang sudah berkeluarga bisa saling memberikan supportnya supaya target kita bisa tercapai. Seperti suami mengingatkan istrinya, atau sebaliknya istri mengingatkan suaminya tentang target masing-masing yang telah disusun. Dukungan seperti inilah yang kadang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dikala kejenuhan melanda kita.
3. Selalu berdoa
Setelah berusaha, jangan lupa untuk selalu berdoa supaya apa yang kita lakukan diridhoi dan dikabulkan oleh Alloh, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sedangkan hasilnya adalah Alloh yang menentukan.
Semoga tip ini berguna untuk mencapai target anda masing-masing, Apakah target yang ingin anda capai saat ini? Sudah sampai mana progress anda dalam mencapai target tersebut???
Ada lagi cara kalau anda ingin menuntut ilmu di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang merupakan salah satu dari perguruan tinggi papan atas di Amerika dan merupakan pemimpin dalam sains dan teknologi disamping banyak bidang ilmu lainnya tanpa mendaftar? Caranya baca artikel di blog teman baik saya di Roorkee ini (klik disini).
Posted by Hery Martono at 23:32 9 comments
Labels: Seputar Pendidikan di India
Wednesday, 31 January 2007
PENDIDIKAN TINGGI DI INDIA
Ceritanya memenuhi janji ama Om Landy nih, tadi pagi waktu online and chating di kampus ditagih suruh bikin artikel tentang prestasi mahasiswa India, wadouwh mau nulis apa nih, akhirnya setelah blog walking cari data, dan menguras apa yang ada dikepalaku kususun deh, walaupun isinya jadi kemana-mana agak jauh dari topic yang diminta, nggak apa2lah yang penting selesai deh janjiku, tak bayar lunas..nas..nas..nas untuk topic satu ini, ga boleh protes hiks…hiks.
Sewaktu saya masih bekerja, atasan ditempat saya bekerja selalu menganjurkan untuk sekolah lagi mengambil S2, karena dengan sekolah lagi kamu akan lebih siap menghadapi persaingan di kantor yang makin ketat, dan menuntut ilmu itu tidak akan ada ruginya, kata beliau. Mental atasan seperti inilah yang patut diteladani, atasan yang ingin bawahannya maju dan berkembang, serta tidak menghambat bawahannya untuk menuntut ilmu. Sekolah sih mau saja, tapi darimana biaya untuk itu, untuk program S1 saja sekarang ini di Indonesia biayanya begitu mahal, apalagi S2, kata saya waktu itu.
Tapi beliau selalu memberi semangat kepada saya untuk mencari program-program beasiswa. Dan kebetulan saya lulus seleksi dan mendapat beasiswa Colombo plan untuk melanjutkan sekolah jenjang S2 di IIT Roorkee India. Waktu itu banyak komentar dan kritik kepada saya, kenapa harus memilih India untuk melanjutkan study, di Indonesia lebih bagus kenapa jauh-jauh,di India, kan negaranya juga miskin dan masih jelek. Tapi semua itu tidak aku hiraukan, aku hanya menjawab, mau kuliah di India karena gratis ada beasiswa yang membiayai.
Dengan tekad bulat akhirnya aku berangkat ke India untuk menuntut ilmu. Pertama kali sampai di India, baru kurasa ternyata omongan orang tentang india memang benar adanya, banyak sekali penduduk miskin di India, dari infrastruktur India memang sangat jauh tertinggal. Bangunan-bangunan terkesan kusam dan jelek, tampak sekali kesederhanaan penduduknya. Tapi setelah beberapa lama tinggal di India (Roorkee), baru aku ketahui dibalik kesederhanaannya ternyata ada potensi yang luar biasa di India, India lebih memikirkan fungsi daripada sekedar penampilan. Dibalik kesederhanaannya ternyata India mempunyai pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan, india termasuk negara yang tidak terpengaruh oleh krisis moneter, dimana banyak negara yang menjerit karena krisis moneter, maka india tetap kokoh dan terus membangun. India juga mencetak manusia-manusia dengan SDM yang handal dalam percaturan dunia.
Banyak miliuner dari India seperti Tulsi Tanti (mantan pedagang tekstil yang kini pemilik pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Asia), Vijay Mallaya (taipan pemilik perusahaan minuman keras dan maskapai penerbangan Kingfisher), K P Singh (pemilik perusahaan pengembang DLF), dan Anurag Dixit (pemilik perusahaan online game).
Orang terkaya di India sekarang ini masih Azim Premji, pemilik perusahaan raksasa di bidang teknologi informasi (TI), Wipro, disusul dua bersaudara Ambani (Mukesh dan Anil). Namun, jika orang India di luar negeri juga dimasukkan, orang India terkaya di dunia ini adalah Lakshmi Mittal, pemilik perusahaan baja terbesar dunia, Mittal Steel, yang kini bermukim di London dan merupakan orang terkaya di Inggris.
Sedangkan dalam dunia pendidikan, ternyata India termasuk negara yang patut diperhitungkan, India telah banyak mencetak manusia yang berkualitas, dibalik penampilan kampus- kampusnya yang rata-rata jelek dan kusam ternyata mempunyai prestasi yang tidak boleh dianggap remeh. Saat ini ada 7 Indian Institute of Technology di India termasuk IIT- Roorkee, dan semuanya mempunyai reputasi dunia. Untuk tingkat asia, overall ranking versi Asia Week tahun 2000 untuk kategori Science and Technology School, 3 IIT di India masuk dalam papan atas 5 besar tingkat asia. IIT Bombay ranking 3 se Asia, IIT Delhi ranking 4, IIT Madras ranking 5 sedang yang lain IIT Kanpur ranking 7, IIT Kharagpur ranking 8, University of Roorkee menduduki ranking 14 dan sekarang meningkat setelah merubah statusnya menjadi IIT Roorkee pada tahun 2002, lalu satu lagi Birla Institute of Technology & Science menduduki ranking 19, sedangkan untuk Institute Teknologi Bandung (ITB) menduduki ranking 21. Hal ini menandakan keseriusan dari pemerintah India untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas dengan cara memberikan tempat pendidikan yang berkualitas pula.
Para lulusan IIT di India diakui oleh dunia internasional, banyak lulusannya yang menjadi tenaga ahli di Amerika serikat. Bahkan Bill Gates pemilik Microsof mengakui 20% tenaga kerja di perusahaannya dari India dan boleh dikata 30% tenaga dokter di Amerika Serikat lulusan dari India. Sedangkan lulusan IIT untuk di India sendiri sangat mudah untuk mencari kerja. Sebelum mereka lulus, perusahaan –perusahaan di India sudah siap menampung mereka. Banyak teman seangkatan saya yang masih belum lulus dan sedang menyusun disertasi bilang bahwa mereka sudah diterima kerja di sebuah perusahaan dengan gaji diatas Rs. 25.000,00 atau sekitar Rp.5.000.000,00. Sebuah prestasi yang luar biasa, dimana lulusannya bisa langsung bekerja tanpa menunggu dan menjadi pengangguran. Bahkan di India ada slogan kalau lulus IIT, maka seperti mendapat SIM untuk masuk menjadi rakyat golongan menengah ke atas.
Biaya kuliah di India saat ini tergolong murah bila dibandingkan dengan Indonesia dan kebanyakan mahasiswa di India kuliah dengan beasiswa. Sebagai contoh untuk mahasiswa WRD&M Dept. IIT Roorkee, semua mahasiswanya kuliah dengan beasiswa, baik untuk program S2 atau PhD. Tidak hanya di IIT Roorkee saja, bahkan hampir 80% mahasiswa di seluruh India mendapat beasiswa. Hal ini menandakan pemerintah India memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada rakyatnya yang memiliki kemampuan untuk menikmati pendidikan tinggi, walaupun dari keluarga miskin asal otaknya mampu, maka beasiswa bisa dicari dengan mudah, karena banyak sekali program-program beasiswa di India baik beasiswa dari pemerintah atau swasta. Dan bank-bank di India pun juga memberikan kemudahan berupa pinjaman lunak untuk biaya sekolah kepada para mahasiswa yang pintar tapi kurang mampu, pinjaman ini bisa dibayar kalau sudah lulus.
Kualitas pendidikan yang luar biasa ini juga dipengaruhi oleh tenaga pengajar di IIT sendiri. Seperti IIT Roorkee untuk saat ini minimal tenaga pengajarnya lulusan PhD, untuk WRD&M Dept. ada 3 dosen yang masih Doktor sedangkan yang lainnya Profesor semua. Walaupun sudah Profesor tapi mereka selalu meluangkan waktu untuk mahasiswanya, selama kuliah mereka tidak pernah mewakilkan pada asistennya. Mereka mempunyai mental dan disiplin yang tinggi sebagai dosen. Dari hal yang kecil seperti sewaktu teman saya ingin menghapus papan tulis yang sudah penuh, beliau berkata « jangan kamu menghapus, itu termasuk tugas saya, tugasmu belajar dan mendengarkan kuliah ». Dari hal sepele itu menandakan mereka benar-benar bertanggung jawab dengan tugasnya untuk mengajar. Pernah suatu kali saya kena marah karena tidak bisa mengerjakan tugas, saya ditanya kenapa kamu tidak bisa, apa yang menjadi kesulitanmu, kalau kamu tidak bisa kenapa tidak tanya. Kamu boleh bertanya kapan saja pada saya, kantor dan rumah saya terbuka untuk kamu kalau ingin tanya masalah pelajaran. Wow..Ternyata ditengah kesibukannya mereka masih menyediakan waktu seluas-luasnya pada mahasiswanya. Bandingkan dengan di Indonesia, banyak cerita mahasiswa kesulitan mencari dosennya untuk konsultasi. Hal inilah yang membuat pendidikan di India jadi layak diperhitungkan, karena semua yang terkait melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
Kenapa sekolah di India kurang diminati oleh pelajar di Indonesia, hal ini mungkin akibat dari allowance yang kecil dari pihak sponsor. Kebanyakan orang Indonesia ingin kuliah ke luar negeri, selain menuntut ilmu adalah untuk mendapat rejeki tambahan dari allowance. Jadi kalau ingin menambah ilmu pengetahuan, India bisa menjadi tempat yang diperhitungkan, tapi kalau untuk mencari rejeki tambahan, lebih baik pilih Negara lain.
Posted by Hery Martono at 22:12 16 comments
Labels: Seputar Pendidikan di India
Tuesday, 16 January 2007
Kehidupan di IIT-Roorkee India
Satu setengah tahun sudah aku mengembara di tanah Hindustan ini, sekedar untuk mencari secuil ilmu yang semoga bermanfaat untuk hidupku selanjutnya. Ini kelanjutan dari cerita Tip&Trik kuliah di IIT-Roorkee, bagi mahasiswa baru yang datang akan dijemput oleh pihak IIT-R dalam hal ini dilakukan oleh WRD&M Dept dan ditemani oleh Perwakilan Mahasiswa Indonesia yang sudah dan masih kuliah di IIT-R di Indhira Gandhi Airport – New Delhi India. Untuk itu sering-seringlah berkomunikasi dengan seniornya supaya senior yang di India bisa mengatur penjemputan dan kamar untuk tempat tinggal di Roorkee.
Untuk mahasiswa asing, biasanya akan disediakan kamar di Khosla International Hostel atau AN. Khosla Bhawan IIT-R (Bhawan=Hostel). Di IIT-R terdapat lebih dari 10 Bhawan, dimana setiap Bhawan mempunyai lebih dari 200 kamar untuk menampung mahasiswanya. Semua mahasiswa IIT-R diharuskan tinggal di bhawan-bhawan tersebut.
Menurut berita yang saya dapat dari Pusbiktek Bandung, dan hal ini juga diakui oleh Prof. Tripathi (Head Of WRD&M Dept. IIT-R), bahwa dalam pembangunan AN. Khosla Bhawan dahulu, untuk 20 kamar di lantai tiga AN. Khosla Bhawan, dananya dari Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen PU. Oleh sebab itu kebanyakan mahasiswa dari Indonesia di tempatkan di kamar –kamar tersebut.
Selama saya di India ada kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan,
1. Banyak sekali terjadi pencurian baik di kamar maupun di lingkungan kampus. Ada yang kehilangan HP, Flash Disk, Kamera, laptop, sepeda dan lain-lain. Saya sendiri tahun kemarin juga mengalami kehilangan sepeda sewaktu belanja.
2. Yang baru terjadi kemarin (15/1/2007) adalah teman dari Vietnam, dia kehilangan Laptop dan Kamera Digital. Menurut informasinya dia hanya meninggalkan kamar 1,5 jam untuk belanja, kamar ditinggalkan dalam keadaan terkunci. Begitu pulang, kamarnya sudah terbuka dan barangnya hilang. Yang mencurigakan pintu kamarnya tidak rusak, jadi kemungkinan pencurinya sudah mempunyai kunci duplikatnya. Oleh sebab itu bagi mahasiswa Indonesia yang baru datang, sebaiknya mengganti kunci pintu kamarnya sendiri untuk keamanan. Dengan hilangnya laptop, temanku itu skarang kebingungan dalam Disertasinya, karena semua hasil kerja dan data-datanya untuk disertasi yang dibawa dari Vietnam ikut hilang.
3. Jangan memperbolehkan orang India yang tidak anda kenal dengan baik masuk ke kamar anda. Hal ini untuk keamanan kita juga.
4. Pelayanan customer di India khususnya di Roorkee seperti di Bank, di beberapa instansi pemerintahan masih sangat jelek dan bahkan di IIT-R sendiri seperti di Bhawan. Tidak enak rasanya kalau saya membeberkan jeleknya pelayanan customer ini disini.
5. Kebanyakan orang India sopan santunnya sangat jelek, baik dalam lalu lintas maupun pergaulan, tapi hal ini mungkin karena beda adat istiadatnya dengan kita dari Indonesia. Untuk itu kita harus pandai-pandai menyesuaikan diri.
6. Kalau belanja di pertokoan Roorkee, maka akan dijumpai banyak pengemis yang menjengkelkan. Mereka kadang sedikit memaksa, saya sarankan jangan ngasih apapun sama mereka, karena begitu kita ngasih, bukannya mereka pergi tapi akan meminta yang lebih lagi, dan juga akan memanggil teman-teman mereka untuk mengerubungi anda dan memegang kaki anda sehingga tidak bisa pergi. (Kalau sudah begini maka siap-siaplah untuk menendang-nendang karena walaupun kita bentak2 mereka nggak ngerti bahasa inggris :) )
Masih banyak lagi kejadian-kejadian lainnya, tapi yang penting kita hati-hati supaya proses belajar kita tidak terganggu.
Posted by Hery Martono at 15:54 11 comments
Labels: Seputar Pendidikan di India
Friday, 12 January 2007
Tip & Trik Kuliah di IIT Roorkee India
Dari pengalaman selama kuliah di IIT Roorkee India, ada beberapa hal yang ingin saya bagikan untuk teman-teman di Indonesia yang akan menuntut ilmu di India pada umumnya dan IIT Roorkee pada khususnya. Seperti saya waktu sebelum berangkat ke India banyak pertanyaan dalam diri saya, diantaranya apa saja harus dipersiapkan sebelum berangkat, makanan di India bagaimana (baca : Cerita-Cerita Kenangan dari Roorkee), apa saja yang harus dibawa, berapa uang yang harus dipersiapkan dll.
Untuk pegawai dan karyawan Dept. PU, BUMN, BUMD dan departemen – departemen lain di bawah Dept. PU. bisa mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan di Pusbiktek Bandung dulu Pusdiktek (Klik disini) kalau ingin belajar di IIT Roorkee India. Biasanya tiap tahun diadakan seleksi untuk penerimaan mahasiswa baru dengan beasiswa dari Colombo Plan untuk saat ini.
Untuk materi kuliah di IIT Roorkee sangat padat, untuk semester 1 dan 2 akan disibukan dengan jadwal kuliah dari pagi sampai sore dan kadang-kadang akan ditambah sesuai dengan permintaan dosen yang bersangkutan. Kuliah dari jam 08.00 – 13.00 kemudian istirahat dan diteruskan lagi jam 15.00 – 17.00 setiap hari dari Senin sampai dengan Jum’at. Untuk itu pandai-pandailah menjaga kesehatan supaya bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Mata kuliah yang biasanya paling sulit adalah matematika dan Bahasa pemrograman C++, akan lebih baik kalau sebelum berangkat bisa mengikuti kursus dan memperdalam mata kuliah tersebut, yang tidak kalah pentingnya Bahasa Inggris tentunya, karena bahasa pengantar di kelas Bahasa Inggris. Untuk mata kuliah yang lain bisa dilihat di Web site IIT Roorkee (klik disini). Kuliah di IIT Roorkee sangat berat bagi Training Officer yang biasanya sudah lupa akan pelajaran dasar tentang matematika dan apalagi C++, untuk itu harus mempunyai mental yang kuat untuk bisa lulus, untuk diingat bahwa di IIT Roorkee menerapkan system Drop Out (DO), apabila kita di semester 1 nilai rata-rata indek prestasi tidak mencapai standart yaitu 5,5 maka kita tidak akan bisa meneruskan ke semester berikutnya dan akan dipulangkan. Pelajaran semester 1 paling berat karena kita masih dalam penyesuaian baik bahasa, cara pengajaran, budaya, iklim (summer & winter) dan makanan tentunya. Mental ini tidak boleh dianggap remeh, karena banyak yang stress ditengah jalan karena tidak kuat dengan tekanan batin. Rasa kangen dan pengen pulang selalu menghinggapi para mahasiswa, dan hal itu bisa mengganggu proses belajar, kalau kita tidak bisa mengatasinya. Maka dari itu persiapkanlah mental sebelum berangkat supaya apa yang kita lakukan tidak gagal di tengah jalan.
Barang-barang yang dibawa, karena keterbatasan Bagasi di pesawat yang dibolehkan hanya sebesar 20 kg, maka kita harus selektif dengan barang bawaan kita. Lebih baik bawa Rice Cooker dari Indonesia dengan ukuran kecil, di India ada tetapi kualitasnya kurang baik, biasanya nasi tidak tahan lama dan cepat kering kalau pakai rice cooker made in India. Hal ini penting karena kita biasanya tidak cocok dengan makanan India, yang pinter memasak bisa belanja bumbu di Pasar Roorkee, sedangkan yang tidak bisa memasak lebih baik bawa bumbu sachet dari Indonesia seperti bumbu rawon, gulai, soto, lodeh, royco dll. Ini akan membantu kita sebelum bisa menyesuaikan diri dengan makanan India. Mie Instant di India ada merk Way-way dan Maggi, lebih baik pilih yang rasa chicken, karena rasa yang lain kebanyakan tidak cocok dengan lidah orang Indonesia. Indomie ada tetapi harganya sangat mahal dan inipun tidak ada di Roorkee, hanya ada di Delhi (Ina Market) yang jaraknya 6 jam perjalanan dengan bus dari Roorkee.
Untuk baju di India harganya tidak jauh beda dengan Indonesia, relative murah, jadi bawa baju seperlunya dan kalau kurang bisa beli di India. Untuk buku di India sangat murah dan lengkap. Buku-buku teknik sangat banyak di Roorkee, harganya jauh dibawah harga di Indonesia. Sebagai contoh pernah suatu kali istri saya ingin beli buku tentang teknik pengolahan air limbah, di Indonesia harganya hampir mencapai Rp.400.000,00 itupun susah mencarinya, begitu saya carikan di Roorkee, buku tersebut harganya hanya Rp.180.000,00. Oleh sebab itu lebih baik buku mencari di India, jadi bawa buku seperlunya saja dari Indonesia tidak usah banyak-banyak. Kalkulator lebih baik bawa dari Indonesia yang FX4500 atau FX5000, hal ini akan membantu kita dalam matematika, dan di India tidak ada (belum pernah tahu). Kenapa saya menyarankan hanya FX4500 atau FX5000, kenapa tidak yang lebih bagus lagi, hal ini karena dalam ujian kita dilarang menggunakan kalkulator yang lebih canggih dari kalkulator tersebut. Bisa juga membawa kamus bahasa inggris elektronik (alphalink), kalau sewaktu-waktu butuh, dalam ujianpun kita diperbolehkan membawa kamus.
Komputer untuk semester 1 dan 2 belum diperlukan, karena semua tugas harus diselesaikan dengan tulisan tangan tidak boleh memakai computer supaya tidak copy paste, (jadi walaupun tugasnya nyontek minimal kita nulis sendiri hehehe, tapi janganlah budaya nyontek diikuti, karena kita akan rugi sendiri,dengan mengerjakan tugas sendiri akan membuat kita lebih mengerti mata kuliah tersebut), untuk akses Internet kita bisa memanfaatkan fasilitas kampus, gratis pemakaian internet, bagi yang membawa computer (laptop) bisa mendapat fasilitas sambungan internet di kamar masing-masing. Sedangkan kalau ingin menyewa computer harganya saat ini Rs.1.100 atau sekitar Rp.220.000,00 per bulan.
Untuk uang yang dibawa, bisa bawa uang seperlunya saja untuk dijalan, untuk keamanan daripada bawa uang cash terlalu banyak, lebih baik uangnya disimpan di Bank BCA atau BNI, jadi kita bawa kartu ATM nya saja, sehingga kita bisa mengambil uang di mesin ATM State Bank India (SBI) atau yang lainnya yang ada fasilitas cyrrus.
Terakhir, sebelum berangkat ke India, lebih baik hubungi para senior yang masih kuliah di Roorkee supaya kalau ada apa-apa bisa saling membantu.
NB.
Untuk mahasiswa yang mau berangkat ke Roorkee dan sekarang sudah lulus seleksi saya ucapkan selamat dan semoga berhasil.
Posted by Hery Martono at 00:42 5 comments
Labels: Seputar Pendidikan di India