Home      Photo Gallery     Bikin Blog      Hobbies     About      

Thursday, 7 December 2006

Maju Setelah Melucuti "Model Nehru"

Simon Saragih www.Kompas.com

Keadaan di India tak semuanya indah. Manusia hidup di bawah norma-norma yang standar adalah warna utama India. Dari 1,3 miliar penduduk, yang punya daya beli hanya sekitar 300 juta jiwa. Setelah China dan Benua Afrika, India adalah lokasi warga termiskin di dunia.

Itulah warisan penggunaan model ekonomi terencana, disebut juga sebagai Model Nehru, sejak merdeka tahun 1947 dari Inggris hingga terjadi perubahan drastis pada tahun 1991. Selama periode itu perekonomian India mengandalkan peran perusahaan negara, menolak peran pemodal asing. Peran swasta domestik diikutkan, tetapi dikontrol ketat lewat regulasi pemerintah.

Ekonomi India relatif gagal. Salah satu dampak negatif model itu adalah munculnya masalah birokrasi. Proses perizinan menjadi sumber rezeki. Muncul sikap pejabat yang pilih kasih. Akibatnya, pembangunan ekonomi telantar dan taruhannya adalah nasib ratusan juta warga.

Dr PK Dash, staf Departemen Perdagangan dan Industri India, tak setuju jika Model Nehru dikatakan gagal total. "Masih bisa muncul konglomerat India yang mendunia, seperti Grup Tata, konglomerat swasta terbesar di India," katanya.

Namun, bukti empiris menunjukkan, model yang meniru sistem ekonomi Uni Soviet itu tak mampu berbuat banyak mengangkat derajat hidup warga mayoritas. Model itu gagal meraih pertumbuhan tinggi selama puluhan tahun, minimal berlangsung selama 44 tahun. Pertumbuhan ekonomi India rendah, kontras dengan ekonomi Asia Timur.

Lebih buruk lagi, talenta India berhamburan ke luar negeri. Itulah kritikan terhadap Model Nehru, salah satunya oleh Lord Meghnad Desai, ekonom asal India yang kini menjadi dosen di London School of Economics.

>subintSebenarnya Pemerintah India sangat serius membangun perekonomian. Jangan ragukan pula kehebatan pakar-pakarnya. Setelah merdeka, India memiliki visi ke depan. Di dalam perencanaannya, disusun program menjadikan India sebagai negara industri yang bisa mengalahkan negara maju yang 150 tahun berada di depan. Permasalahan terletak pada kesalahan strategi.

Mengapa ada Model Nehru? Ada paradigma pemikiran yang berkembang saat itu. India merasa, peran asing tidak perlu. India juga menutup diri dan ingin menggantikan barang-barang impor dengan buatan sendiri. Pola industri substitusi impor yang terkenal di negara berkembang juga menjadi salah satu harapan Model Nehru.

Trauma penindasan membuat Perdana Menteri pertama India, Jawaharlal Nehru, lulusan Universitas Cambridge, ingin meniru sistem Uni Soviet di bawah Joseph Stalin, yang sangat dikagumi oleh Nehru.

Hal itu dikombinasikan dengan semangat swadesi, prakarsa Mahatma Gandhi. Semua menahan diri dan menggunakan apa yang ada berdasarkan kemampuan sendiri. Hal itu dipengaruhi oleh semangat sosialis Fabian, yang pengikutnya lalu mendirikan universitas terkenal, London School of Economics.

Kelompok ini ingin mengubah masyarakat dengan memberikan contoh kesederhanaan hidup pada pihak lain, mendambakan kemajuan secara bertahap ketimbang kemajuan revolusioner.

Kelompok sosialis Fabian sangat kritis dengan perdagangan bebas dan mendukung proteksionisme, juga mendukung nasionalisasi kepemilikan lahan dengan alasan tuan tanah tak memberi banyak manfaat bagi rakyat, ide yang ditabuh ekonom Amerika Serikat, Henry George.

Saat itu berkembang pemikiran lain yang mengatakan bahwa perekonomian yang dikomandoi pemerintah, apalagi dengan peran pemerintah terlibat sebagai pelaku akan gagal total. Pemikiran ini dianut Hayek dan anggota Austrian School.

Namun, paradigma sosialis Fabian, keinginan menaklukkan kolonialis, dan semangat swadesi lebih banyak memengaruhi pola pikir dan penyusunan pembangunan ekonomi India.

Namun, intinya, selama beberapa tahun India menisbikan kekuatan pasar, lepas dari semangat ahimsa dan swadesi yang luhur itu. Pemerintah lebih tahu dan mengatur segalanya. Itulah kekecewaan ekonom tersohor India, IG Patel.

>subintHanya ada dua sektor ekonomi di India yang tumbuh sendiri, justru karena luput dari perhatian pemerintah, yakni perkembangan teknologi industri dan Bollywood yang mendunia dan menjadi buah bibir. Selebihnya adalah kegiatan ekonomi tanpa jiwa, diiringi dengan sejarah kelaparan massal dan perang dengan negara tetangga.

Semua itu menambah akumulasi kegagalan dan kebangkrutan negara pada tahun 1991 karena devisa tidak memadai.

India tersentak dan mengalihkan pola pembangunan ekonomi berdasarkan kekuatan pasar dan sentuhan investasi asing. IG Patel dan Manmohan Singh adalah arsitek yang mengubah semua itu atas keinginan Indira Gandhi, dilanjutkan Narasimha Rao dan Rajiv Gandhi, hingga sekarang. India kini siap melangkah menatap masa depan yang lebih cerah dan bahkan sudah keburu menjadi buah bibir dunia.